Kamis, 05 November 2009

Boediono Jawab Masalah Bank Century dengan Senyuman

Jakarta - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono kini menjadi orang yang paling dicari terkait memanasnya pengucuran dana talangan atau bailout ke Bank Century. BI dinilai sebagai pihak yang paling menentukan saat memberikan rekomendasi bahwa bank yang pernah gagal kliring tersebut harus diselamatkan. Boediono yang ditemui beberapa kali oleh wartawan tak pernah mengeluarkan satu patah katapun. detikFinance yang menyambangi kediaman Boediono pada Rabu (2/9/2009) tak mendapatkan sedikitpun pernyataan dari Boediono. Demikian pula ketika ditemui usai Salat Jumat di Gedung BI, Jumat (4/9/2009). Meski sudah tak menjadi Gubernur BI, Boediono memang masih sering menunaikan Salat Jumat di masjid kompleks BI itu. Ditemui ketika menunaikan Salat Jumat, Calon Wakil Presiden terpilih itu didampingi oleh beberapa pengawal dengan menggunakan baju batik berwarna biru. Ketika pertama ditanya soal kabarnya, Boediono yang mengenakan batik warna biru itu masih bersedia menjawab. Menkeu Sri Mulyani sebelumnya mengatakan, bailout yang diberikan pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga kini mencapai Rp 6,7 triliun didasarkan oleh laporan BI mengenai risiko sistemik. Ketika itu, Gubernur BI masih dijabawa Boediono. "Dasarnya ya dari BI menyampaikan akan ada krisis sistemik di perbankan. Oleh karena itu keputusan apakah bank itu gagal, terus ditutup atau gagal terus diselamatkan, diputuskan dalam tingkat prosedur dan dalam hal ini disampaikan oleh BI secara lengkap. Mengenai kondisi perbankan saat itu.Termasuk 18 dan 5 bank-bank yang mengalami tekanan likuiditas yang sangat dalam," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/8/2009).